Snow White (news.com.au)
Seperti yang dilakukan seorang teknisi roller coaster di sebuah taman di Inggris. Ia berhasil memberikan napas buatan mulut ke mulut kepada seekor anak kijang yang sekarat saat baru dilahirkan, sehingga lolos dari maut.
Dikutip dari News.com.au, Kamis (27/5/2010), drama tersebut terjadi di Twinlakes Park, sebuah taman hiburan di Melton Mowbray Inggris Tengah. Jurnal kesehatan Grantham memuat laporannya di edisi 26 Mei 2010.
Ketika itu, teknisi bernama Chris Walker tengah membetulkan roller coaster tak jauh dari kandang kijang. Tak sengaja ia melihat Holly, seekor kijang dari Skandinavia yang berusia 2 tahun tengah melahirkan.
Walker segera melaporkan hal itu kepada penanggung jawab kebun binatang dan bersama-sama mengamati proses Holly melahirkan. Keduanya mengamati dengan teropong dari jarak cukup jauh, agar kijang tersebut tidak merasa terganggu.
"Segalanya berjalang lancar hingga anaknya keluar. Namun saya segera sadar, bahwa anak kijang itu tidak bergerak sama sekali," ungkap Walker.
Walker yang punya pengalaman bekerja di peternakan bergegas menghampiri anak kijang itu, lalu memeriksanya. Ternyata denyut jantung anak kijang tersebut sangat lemah dan tidak bisa bernapas.
Saluran napas langsung diperiksa, dan dibersihkan secepat mungkin. Tak mau buang-buang waktu, Walker berusaha menstimulasi jantung dengan menggosok-gosok si anak kijang, dan beberapa kali memberikan bantuan napas buatan lewat mulut.
Kini, kesehatan anak kijang yang terlahir dengan bobot 5 kilogram itu dilaporkan telah pulih. Manajer taman hiburan Twinlakes Park, Sandy Gyorvari memberinya nama 'Snow White'.
"Sebab ia telah dibangunkan dari tidur oleh Pangeran Walker," ungkap Sandy menjelaskan asal-usul nama yang diambil dari dongeng putri tidur tersebut.
CPR bertujuan untuk merangsang aliran darah dan oksigen ke otak, agar fungsi organ vital tetap terjaga sampai mendapat pertolongan medis lebih lanjut.
Dikutip dari Veterinarypartner, Kamis (27/5/2010), teknik CPR juga sering dilakukan pada hewan. Namun tingkat keberhasilannya sangat rendah, hanya sekitar 2,3 persen yang tetap hidup ketika dibawa ke rumah sakit hewan.
No comments:
Post a Comment