Parvo virus adalah penyakit infeksi yang cukup sering terjadi pada anjing. Penyakit ini disebabkan oleh Canine Parvovirus type 2 (CPV 2). Virus ini banyak menyerang anjing muda, yaitu pada usia 6 รข€“ 16 minggu, namun anjing tua juga dapat terjangkit walaupun jarang. Semua ras anjing dapat terserang virus ini terutama untuk ras Rottweiler, Dobermann, Golden Retriever dan Labrador Retriever.
Gejala penyakit Parvo yang paling spesifik adalah muntah dan diare berdarah yang terjadi berulang-ulang. Gejala lainnya adalah lesu, tidak mau makan dan demam. Bila muntah dan diare berlangsung terus maka anjing akan mengalami dehidrasi dan kehilangan berat badan Tanpa adanya penanggulangan yang tepat maka anak anjing biasanya tidak dapat bertahan hidup.
Diagnosa Parvo Virus dapat dilakukan dengan melihat gejala klinis nya, atau yang lebih modern adalah dengan memakai kit diagnostik parvo dengan sample dari kotoran/feses anjing.
Terapi infeksi Parvo virus meliputi terapi simtomatis dan suportif. Terapi suportif berupa pamberian infus diperlukan mengingat hewan kahilangan elektrolit tubuh akibat diare dan muntah. Penggantian cairan yang hilang dilakukan dengan memberikan infus Lactat Ringer dan 5 % Dextrose. Antibiotik yang dapat digunakan adalah antibiotik spektrum luas di antaranya Ampicillin dan Gentamicin. Antibiotik ini bertujuan untuk mencegah infeksi sekunder akibat kondisi hewan yang lemah. Anti muntah dan vitamin juga dapat diberikan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi Parvo Virus :
* Membeli anjing yang telah divaksin terhadap Parvo
* Induk anjing sebelum dipacak harus dilengkapi vaksinasinya, agar anakan mendapat maternal immunity yang cukup dari air susu induknya.
* Lingkungan tempat tinggal anjing harus selalu dijaga kebersihannya.
* Nutrisi dan gizi untuk anak anjing harus diperhatikan untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
* Anakan anjing berusia di bawah 3 bulan sebaiknya tidak kontak dengan anjing lain yang belum jelas status kesehatannya.
No comments:
Post a Comment